Dolar AS Melemah Karena Selera Investor Terhadap Aset Berisiko Meningkat

Dolar AS Melemah Karena Selera Investor Terhadap Aset Berisiko Meningkat

Mata uang Dolar Amerika Serikat (USD) jatuh terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan pasar valuta asing hari Rabu waktu setempat (Kamis WIB).

Pelemahan ini terjadi karena selera investor terhadap aset berisiko meningkat, didorong laba perusahaan yang kuat dan ekspektasi lebih banyak langkah-langkah stimulus untuk ekonomi global yang dilanda pandemi.

Mengutip Antara, Kamis, 6 Agustus 2020, para investor AS dan Eropa menumpuk saham-saham setelah perusahaan-perusahaan di kedua wilayah itu membukukan laporan laba positif. Dolar, mata uang safe haven, biasanya melemah, ketika investor semakin lebih nyaman memegang aset-aset berisiko.

pelatihan forex di didimax

Indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,334 persen pada 92,84. Tetapi sebelumnya mendekati level terendah lebih dari dua tahun di 92,593 persen yang disentuh minggu lalu.

“Jelas kami telah melihat selera risiko rebound di pasar-pasar global dan semacam pengembalian tema kinerja AS yang relatif rendah terhadap mitra dunia,” kata Kepala Strategi Pasar Cambridge Global Payments Karl Schamotta, di Toronto.

Saham-saham AS juga menjadi lebih menarik bagi investor luar negeri karena dolar telah tertekan dalam beberapa pekan terakhir oleh kekhawatiran tentang penurunan ekonomi Amerika selama pandemi virus korona.

Dolar memperpanjang kerugian pada Rabu, 5 Agustus, setelah Laporan Ketenagakerjaan Nasional ADP menunjukkan pertumbuhan penggajian (payrolls) swasta AS melambat tajam pada Juli, menunjukkan hilangnya momentum di pasar tenaga kerja.

“Data ADP yang lemah pagi ini menunjukkan bahwa kita mungkin melihat kelemahan lebih lanjut ketika payrolls non-pertanian dirilis pada Jumat. Itu membebani prospek dolar relatif terhadap mata uang lainnya,” kata Karl.

Sementara dolar AS terhadap franc Swiss, jatuh ke level terendah lebih dari lima tahun dan terakhir diperdagangkan turun 0,6 persen pada 0,9082 dolar. Dolar Australia, yang cenderung naik ketika sentimen risiko membaik, terakhir menguat 0,47 persen menjadi 0,7194 dolar AS.

Aktivitas bisnis zona euro kembali ke pertumbuhan moderat pada Juli karena banyak pembatasan yang diberlakukan untuk menghentikan penyebaran virus korona dicabut. Sementara perkiraan resmi menunjukkan volume penjualan ritel rebound pada Juni.

Investor juga mengamati negosiasi antara Gedung Putih dan Demokrat di kongres yang berusaha mencapai kesepakatan paket bantuan. Para pejabat menunjukkan kemajuan setelah lebih dari seminggu pembicaraan, dengan beberapa mengatakan mereka menganggap Jumat sebagai tenggat waktu untuk mencapai kesepakatan atau membatalkan pembicaraan.

Edukasi dan Bimbingan Trading Forex di Didimax

(Visited 3 times, 1 visits today)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Call Now ButtonHubungi saya disini