Dolar AS Stabil Pasca The Fed Pertahankan Suku Bunga Acuan

Dolar AS Stabil Pasca The Fed Pertahankan Suku Bunga Acuan

Pada perdagangan pasar valuta asing hari Kamis, 30 Januari 2020 pagi, Dolar Amerika Serikat (USD) sedikit berubah setelah Federal Reserve mempertahankan suku bunga tetap dan mengisyaratkan tidak akan terburu-buru untuk keluar dari sikap kebijakan saat ini.

Dolar Amerika Serikat (USD) juga tetap bertahan di dekat level tertinggi dua bulan terhadap sejumlah mata uang utama, sementara Dolar Australia (AUD) dan Yuan (CNY) berada di bawah tekanan pada hari Kamis karena para investor mencoba berlindung di aset safe haven karena epidemi wabah virus Corona di Cina.

Indeks Dolar AS naik sebesar 0,06% di 97,88.

EDUKASI TRADING FOREX GRATIS

Dalam keputusan bulat, Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) membiarkan suku bunga acuannya tidak berubah di kisaran 1,5% hingga 1,75%.

“Komite menilai bahwa sikap kebijakan moneter saat ini sesuai untuk mendukung ekspansi berkelanjutan pada kegiatan ekonomi, kondisi pasar tenaga kerja yang kuat, dan inflasi yang kembali ke sasaran objektif yang seimbang sebesar 2(%)” pernyataan The Fed.

Federal Reserve AS juga mengutip masalah virus sebagai sumber ketidakpastian untuk prospek ekonomi ke depan menurut laporan Reuters Kamis, 30 Januari 2020 pagi.

Keputusan The Fed diketahui hanya beberapa jam setelah data menunjukkan aktivitas perumahan yang lebih lemah dari perkiraan.

National Association of Realtors (NAR) yang menghitung penjualan rumah lama tanpa diduga turun sekitar 4,9% menjadi 103,2 pada bulan Desember. Itu merupakan penurunan terbesar sejak bulan Mei 2010.

Penurunan yang mengejutkan juga terjadi pada aktivitas perumahan diyakini hanya sementara di tengah latar belakang suku bunga rendah yang menguntungkan.

Kenaikan Dolar juga terus diimbangi oleh permintaan untuk Yen (JPY) sebagai aset safe haven seiring meningkatnya penyebaran virus korona, dengan jumlah kematian di Cina yang naik menjadi 132 orang.

Pasangan mata uang USD/JPY beranjak mendatar di Y109.14 dan pasangan mata uang USD/CHF naik sekitar 0,06% menjadi 0,9734.

Pasangan mata uang EUR/USD turun sekitar 0,16% ke kisaran level $1,1002, sementara pasangan mata uang GBP/USD melemah sekitar 0,03% ke kisran level $1,3024.

Poundsterling (GBP) akan menjadi fokus pada hari Kamis, karena Bank of England (BoE) diperkirakan akan mempertahankan suku bunganya agar tidak berubah, tetapi membuka peluang kebijakan pelonggaran lanjutan pada tahun ini.

“Setiap ada reli tambahan pada poundsterling akan terbukti hanya muncul sesaat, karena kami percaya pasar cenderung mengharapkan ekspektasi penurunan suku bunga pada bulan-bulan mendatang,” sebut Bank of England (BoE).

Pasangan mata uang USD/CAD meningkat sekitar 0,30% ke C$1,3195 setelah mata uang Kanada ini melemah karena dipicu penurunan harga minyak pasca rilis data minyak bervariasi dengan pasokan minyak mentah naik, tetapi persediaan turun.

Departemen Perdagangan AS mengatakan pada Rabu bahwa pesanan barang tahan lama naik sekitar 2,4% bulan lalu, mengalahkan perkiraan ekonom untuk kenaikan 0,4%. Tetapi pesanan barang tahan lama inti tiba-tiba turun sekitar 0,1%.

Optimisme seputar pesanan barang tahan lama inti “menyesatkan” karena mayoritas didorong oleh kenaikan pesanan pesawat pertahanan, tandas Jefferies.

“Ini adalah laporan (barang tahan lama) yang lemah dan tidak memberikan dorongan bahwa kondisi di sektor manufaktur membaik atau akan memburuk dalam waktu dekat,” tambahnya.

Edukasi dan Bimbingan Trading Forex di Didimax

(Visited 24 times, 1 visits today)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Call Now ButtonHubungi saya disini