Harga Emas Melemah Lebih dari 1 Persen

Harga Emas Melemah Lebih dari 1 Persen

Harga komoditas emas melemah lebih dari 1 persen pada hari Selasa kemarin, 09 Maret 2020  setelah sempat menembus batas USD 1.700 pada sesi sebelumnya, karena tanda-tanda kebijakan global berkurang untuk meredam dampak ekonomi dari epidemi virus corona.

Dikutip dari sumber, Rabu, 11 Maret 2020, harga emas di pasar spot turun sekitar 1,6 persen menjadi USD 1,653.23 per ounce. Emas berjangka Amerika Serikat turun 1,35 persen menjadi USD 1,653.1.

“Orang-orang menyeimbangkan kembali portofolio mereka. Kami berharap akan mendengar lebih banyak pernyataan dovish dari bank sentral global, dan beberapa pelonggaran kebijakan,” ujar Michael Matousek, kepala pedagang di Global Investors Amerika Serikat .

EDUKASI TRADING FOREX GRATIS

Emas naik sebanyak 1,7 persen pada hari Senin ke level tertinggi sejak bulan Desember 2012 di USD 1,702.56 setelah kekalahan di pasar ekuitas global pada prospek dampak ekonomi dari wabah virus, dan perang harga minyak memicu jatuhnya harga minyak mentah.

Ekuitas Amerika Serikat melonjak sekitar 2 persen di pasar terbuka karena sinyal pelonggaran kebijakan terkoordinasi untuk mencegah resesi global dan menenangkan para pelaku pasar.

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump berjanji untuk mengambil langkah “besar” untuk meningkatkan ekonomi, dan Jepang meluncurkan paket langkah kedua senilai sekitar USD 4 miliar untuk mengatasi dampak dari wabah virus.

Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed), setelah memberikan penurunan tingkat darurat minggu lalu, diperkirakan akan menurunkan suku bunga lagi pada pertemuan berikutnya pada tanggal 18 Maret mendatang.

Bank Sentral Eropa (ECB) berada di bawah tekanan untuk membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Mereka akan bertemu pada hari Kamis.

Imbal hasil Anerika Serikat naik dari posisi terendah sepanjang masa, dan Dolar Amerika Serikat juga rebound setelah pelemahan besar. Hal ini juga menjadikan harga emas turun.

Namun, momok virus corona tetap ada di latar belakang dengan lebih dari 114.300 orang yang sudah terinfeksi secara global.

“Bisa jadi rebound pada hari Selasa di pasar ekuitas bisa menjadi apa yang disebut ‘dead-cat bouncing’ yang terjadi setelah aksi jual pasar utama, hanya untuk melihat harga terus tren turun,” analis senior Kitco Metals Jim Wyckoff mengatakan dalam sebuah catatan.

Kepemilikan dana yang diperdagangkan di bursa yang didukung emas terbesar di dunia, SPDR Gold Trust, naik menjadi 30,99 juta ons, tertinggi sejak bulan Oktober 2016.

Edukasi dan Bimbingan Trading Forex di Didimax

(Visited 30 times, 1 visits today)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Call Now ButtonHubungi saya disini