ISTILAH OVERBOUGHT OVERSOLD DALAM TRADING FOREX wajib diketahui untuk para trader khususnya para trader pemula untuk memudahkan dalam transaksi trading forex. Berikut penjelasannya.
Pengertian
Overbought dan oversold adalah hal yang umum dibahas dalam analisa forex trading. Contoh ungkapan yang sering digunakan bahwa pair x sudah mengalami overbought sehingga disarankan untuk waspada karena harga sewaktu-waktu bisa menukik ke bawah alias turun.
Secara bahasa Overbought dan Oversold adalah gabungan dari dua kata. Over yang artinya terlalu atau sangat, sedangkan bought adalah beli dan sold adalah jual. Dalam dunia investasi, over diartikan dengan “Jenuh”.
Overbought atau disingkat (OB) adalah suatu keadaan atau kondisi dimana harga sudah mengalami jenuh beli. Dalam artian ini, jenuh beli yang dimaksud adalah, secara umum harga sudah terlalu mahal dipasaran, dan logis jika harga nantinya akan diturunkan.
Sedangkan Oversold atau (OS) adalah suatu kondisi dimana harga sudah mengalami jenuh jual. Artinya harga sudah dirasa terlalu murah dan harus dinaikan. Seperti halnya kondisi overbought, oversold juga bisa mencerminkan kondisi pasar saat itu, yaitu para penjual sudah menurunkan harganya terlalu rendah kemudian datanglah para pembeli. Hal ini yang membuat harga bergerak naik setelah pasar sudah dirasa oversold atau jenuh jual.
Meski begitu, kondisi overbought bukan berarti harga akan anjlok drastis. Kondisi overbought mengindikasikan bahwa harga sulit bergerak naik lebih tinggi dalam jangka pendek, meskipun secara fundamental masih sangat bagus. Ketika masuk area overbought, dibutuhkan masa konsolidasi. Dalam kondisi ini, biasanya investor akan melakukan aksi profit taking terhadap saham tersebut.
Sebenarnya kondisi overbought maupun oversold hanyalah sebuah alat bantu analisa tehnikal untuk memberikan dasar kepada pelaku pasar untuk mengambil keputusan investasi. Overbought adalah dasar untuk mengambil keputusan jual atau profit taking.
Memanfaatkan Oversold dan Overbought dalam Trading Forex
Indikator yang populer untuk mengidentifikasi keadaan overbought dan oversold adalah RSI, biasanya dengan periode standard 14. Aturannya sederhana, ketika RSI telah mencapai level 70 maka dianggap harga telah overbought dan kemungkinan besar akan terjadi koreksi ke arah bawah (downtrend), sementara ketika level RSI mencapai 30 harga dianggap telah oversold dan akan terjadi koreksi ke arah atas (uptrend).
Namun demikian, kita mesti agak sabar untuk open posisi, karena sering kali indikator RSI telah menunjukkan keadaan overbought atau oversold tetapi harga masih naik atau turun dengan kencang. Agar aman, kita mesti menunggu saat garis RSI telah memotong garis level 70 dari atas ke bawah untuk kasus overbought seperti contoh berikut, atau memotong garis level 30 dari bawah ke atas untuk kasus oversold.
source : pikirantrader