Perang Dagang AS vs China, Harga Minyak Menurun

Perang Dagang AS vs China, Harga Minyak Menurun

Berita tentang forex dan komoditas hari ini – Pada perdagangan siang ini, Senin (5/8/2019), Harga minyak mentah dunia terjun ke zona merah dan melemah, di tengah kekhawatiran soal pertumbuhan ekonomi global usai Donald Trump mengancam akan mengenakan tarif lebih lanjut atas impor China.

Menurut laporan Bloomberg, harga minyak mentah WTI untuk kontrak September 2019 melemah 1,24 persen atau 0,69 poin ke level US$54,97 per barel pada pukul 13.42 WIB.

Pada perdagangan Jumat (2/8/2019), minyak WTI mampu melambung 3,17 persen atau 1,71 poin dan berakhir di posisi 55,66.

Dan harga minyak mentah Brent untuk pengiriman Oktober 2019 melemah 0,85 poin atau 1,37 persen ke level US$61,04 per barel siang ini, usai meningkat  2,3 persen dan ditutup di posisi 61,89 pada Jumat (2/8).

Dikutip dari Reuters, bursa saham di Asia jatuh  ke level terendahnya dalam enam bulan pada Senin (5/8/2019). Sedangkan, harga emas meningkat usai nvestor memburu aset-aset safe haven dikarenakan memanasnya perdagangan antara China dan Amerika Serikat.

“Minyak mentah mengalami tekanan signifikan karena daya tarik aset berisiko global tetap lesu akibat pertumbuhan global yang lemah dan eskalasi tiba-tiba dalam permasalahan perdagangan China dan AS,” ujar Benjamin Lu.

MInggu lalu, Trump menyatakan akan menetapkan tarif 10 persen pada sisa impor China senilai US$300 miliar mulai 1 September. Trump bahkan mengatakan dapat menaikkan tarif lebih lanjut jika Presiden China Xi Jinping gagal bergerak lebih cepat menuju kesepakatan perdagangan.

Negeri Tirai bambu menegaskan tidak gentar dan akan melakukan tindak balasan jika pemerintah Amerika Serikat menetapkan lebih banyak tarif untuk barang-barang asal China.

Pada Senin (5/8/2019), mata uang yuan China lemah melebihi level 7 yuan per dolar AS untuk pertama kalinya sejak 2008 di tengah spekulasi jika pemerintah tidak menahan depresiasi lebih lanjut untuk melawan ancaman tarif terbaru Presiden Donald Trump.

Nilai tukar yuan melemah melawan dolar AS usai Bank Sentral China menetapkan nilai referensi harian lebih rendah dari 6,9 untuk pertama kalinya sejak Desember.

Nilai tukar yuan yang lebih rendah diketahui akan meningkatkan biaya impor minyak China yang berdenominasi dolar. China merupakan importir minyak mentah terbesar di dunia.

Di waktu yang sama, tanda-tanda meningkatnya ekspor minyak dari Amerika Serikat juga menekan harga minyak pada hari ini. Ekspor minyak dari AS melambung sebesar 260.000 barel per hari (bph) pada bulan Juni ke rekor bulanannya 3,16 juta barel per hari, berdasarkan data Biro Sensus AS.

Perang perdagangan dan meningkatnya suplai dapat mempercepat tren spekulan mengurangi posisi bullish mereka di pasar berjangka minyak.

CARA DAFTAR AKUN DEMO TRADING DI DIDIMAX

(Visited 18 times, 1 visits today)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Call Now ButtonHubungi saya disini