POUNDSTERLING (GBP) TURUN KETIKA BOE PANGKAS SUKU BUNGA

Pada perdagangan pasar valuta asing Pound Dapat Lebih Lemah Daripada Setelah Brexit Beberapa saat setelah kebijakan moneter BoE diumumkan, Pound sempat menguat tipis terhadap Euro dan Dolar AS. Hal ini di sebabkan oleh Bank of England (BoE) memotong suku bunganya sesuai ekspektasi dari 0.25 persen menjadi 0.1 persen dan menyetujui kenaikan ukuran Funding Program, sebagai backstop pinjaman yang diperuntukkan untuk perusahaan-perusahaan.

Dalam pengumuman hasil rapat MPC pada Kamis (19/Maret) malam kemarin menurut seputarforex.com, BoE juga memutuskan untuk menambah lingkup pembelian obligasi menjadi 645 miliar pound, guna memperluas upaya mencegah perlambatan ekonomi akibat pandemi Corona. “Sebagai langkah untuk menanggulangi penyebaran virus, dan sebagai bukti yang berhubungan dengan pasar finansial dan ekonomi global, The Monetary Policy Committe (MPC) menggelar pertemuan khusus pada tanggal 19 Maret.

Dalam beberapa hari terakhir – sejalan dengan sejumlah pasar saham negara maju – kondisi kekuatan pasar Inggris telah memburuk karena para ivestor mencari instrumen-instrumen dengan tempo yang lebih pendek, sehingga kondisi keuangan Inggris semakin ketat,” demikian ungkap BoE dalam pernyataan kebijakan moneternya. “Mayoritas pembelian aset tambahan akan mencakup obligasi pemerintah AS. … Pembelian yang diumumkan hari ini akan segera diselesaikan selama operasionalnya memungkinkan, konsisten dengan peningkatan fungsi pasar. Itulah mengapa Pound melemah walaupun sempat menguat tipis dari Euro dan Dolar AS. Namun, penguatan tersebut tak berlangsung lama, dengan penurunan yang kembali terjadi saat berita ini ditulis pada hari Jumat (20/Maret) pagi. Rate Cut BoE pada dasarnya memang menawarkan sentimen bearish bagi Pound.

Menguatnya Dolar AS belakangan ini memberikan tambahan tekanan bagi mata uang Inggris tersebut. GBP/USD bahkan anjlok hingga 12 persen dalam delapan sesi perdagangan yang cukup brutal. Para analis memperkirakan bahwa dalam jangka pendek, Pound masih suram dan bisa saja turun lebih jauh. Menurut Peter Stoneham, analis pasar di Thomson Reuters, pandemi Corona bisa menyeret Poun ke posisi yang bahkan tak bisa dijangkau oleh Brexit.

WA DIDIMAX

PROFIT KONSISTEN DIDIMAX.

Sumber: www.seputarforex.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *