Tiga Cerita Sukses Belajar Trading Forex

Salah satu keunggulan trading forex adalah kemudahannya. Siapa saja yang punya koneksi internet dan bisa mengoperasikan program komputer, bisa bertrading dari rumah. Bisa dilakukan kapan saja dan tidak perlu capek-capek ke kantor. Tetapi nyatanya, banyak yang gagal trading forex hingga orang mengatakan ini bukan bisnis untuk orang biasa bermodal kecil atau malah sekedar tipu-tipu saja. Padahal orang-orang biasa yang bisa belajar trading forex hingga sukses pun ada. Media terkemuka Inggris, The Telegraph, pernah mewawancarai tiga orang biasa yang berhasil memanen profit dari bertrading forex harian.
Rene Muccio, Mantan Pedagang Barang Antik

Rene Muccio yang berumur 51 tahun sebelumnya berbisnis barang antik, tetapi kemudian menjual bisnisnya dan banting stir jadi full time trader. Sehari sebelum diwawancarai, ia berhasil mendapatkan £220 dari rutinitas day trading pounds, dollar, euro, dan yen. Itu merupakan angka kemenangan tertingginya sejak mulai trading.

Kemampuannya memperoleh £220 dalam sehari itu pun bukan didapat dengan instan. Tujuh tahun yang lalu, pria nyaris cacat yang kakinya mengalami kesulitan berjalan ini termasuk orang yang melakukan kesalahan dengan beralih trading fulltime padahal belum tamat belajar forex. Katanya, “Saat itu saya sedang mencari alasan untuk berhenti (bekerja). Inilah jawabannya. Tetapi ketika itu terlalu dini. Saya sama sekali tak tahu apa-apa.”

Ia pun langsung loss £2,000 dalam seminggu setelah mulai. Akan tetapi, “Saya terus melanjutkan karena saya terus membaik. Kadang-kadang saya bisa melihat posisi-posisi trading dengan sangat jelas dan saya tahu semua itu karena hal-hal yang telah saya pelajari, dan saya bisa melihat chart dan tahu begitu saja kemana (harga) itu bergerak.”

Charlie Burton, Mantan Trader Institusional

Menurut Charlie Burton yang beralamat di desa Greenham, Berkshire county, Inggris, prestasi terbaiknya dalam pengalaman 17 tahun trading di sebuah perusahaan pengelolaan dana finansial besar adalah meraup £7,000 dalam lima menit dari trading emas. Kini setelah keluar dari perusahaan itu, target hariannya hanya sekitar £500 hingga £1,000.

Tetapi meski berstatus mantan trader institusional, ia tidak tiba-tiba jadi ahli setelah bertrading sendiri. “Saya kehilangan £250,000 di tahun pertama trading solo dan kenangan itu akan selamanya saya ingat,” tutur Burton.

Setelah beberapa waktu berlalu, barulah ia bisa membalikkan keadaan. Dari pengalaman itu, ia mengatakan bahwa trader pemula harus memproyeksikan akan mengalami rugi di beberapa tahun awal, dan setidaknya setelah 2 tahun baru akan bisa menghasilkan profit. Katanya, “Anda harus mampu menghadapi hantaman (kerugian) dan bila Anda mengalami satu bulan buruk maka bisa sangat berat bagi beberapa orang.”

Kunci untuk menghadapi hal seperti itu ada pada psikologi, “Sekarang saya sudah tahu untuk tidak kelewat gembira ketika berada dalam posisi kuat, karena saya tidak ingin terpuruk di hari yang buruk”.

Tentang kesuksesannya, Burton mengaku, “Saya bukan trader institusional yang bisa mendapatkan bonus jutaan setiap tahun, tetapi saya juga punya banyak pengalaman… Orang-orang berpikir bahwa jika sudah membaca beberapa buku dan mengikuti training maka akan menghasilkan uang, padahal ini sesungguhnya adalah salah satu pekerjaan paling susah di dunia ini (yang membutuhkan pengalaman dan konsistensi).”

Bagi pemula yang masih belajar trading forex, Burton menyarankan agar mengawali dengan part time saja sambil tetap menggarap kerja fulltime lainnya.

Jackie Mitchell, Pemilik Dry Cleaning

Jackie Mitchell yang berusia 52 tahun merupakan salah satu trader part-time. Ia biasa bertrading di pagi hari dan kemudian menjalankan bisnis dry cleaning-nya di siang hari.

Ketertarikannya pada trading forex bermula ketika ia menghadiri seminar gratis beberapa tahun lalu. Ia berpikir bahwa bisnis forex kedengarannya cukup transparan dan langsung mulai trading di hari berikutnya. Sejak itu, ibu empat anak yang tinggal di Northwood, Middlesex, Inggris, ini sudah pernah mengalami loss £3,000 dua kali. Katanya, “(Saya sudah mengalami) banyak naik-turun, banyak air mata dan tawa… Perkirakan akan kehilangan uang saat Anda masih baru. Mereka tidak mengatakan tentang ini pada Anda di seminar-seminar.”

Sekarang Mitchell sudah mampu menghasilkan uang dari trading. Berapa banyak? Seperti kebanyakan trader, ia enggan mempublikasikan pendapatannya. Ia hanya mau mengatakan, “Saya bisa membayar tagihan-tagihan rutin dan saya punya keunggulan bisa bertrading dari komputer saya, jadi saya bisa pergi liburan selama berminggu-minggu dan membawa komputer (untuk bertrading).”

Masih banyak cerita-cerita seperti ketiga orang biasa ini, termasuk dari Indonesia. Dari semuanya dapat disimpulkan, sukses belajar trading bukan sesuatu yang bisa didapatkan dengan mudah, melainkan dibutuhkan ketekunan untuk terus belajar dan konsisten. Memang menurut statistik, hanya 10% orang yang bisa mencapai keberhasilan setelah belajar trading forex. Akan tetapi, untuk menjadi bagian dari 10% itu, tidak dibutuhkan kondisi fisik yang sempurna ataupun berpeluh penat bermandi keringat, hanya psikologi yang matang dan kelihaian membaca pasar.

Jika Anda memiliki pertanyaan yang lebih mendalam, selain berkomentar, Anda juga dapat bertanya langsung pada ahlinya di forum tanya jawab untuk komunitas forex.

(Visited 70 times, 1 visits today)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Call Now ButtonHubungi saya disini