Hai, trader! Berikut berita terbaru mengenai forex hari ini – Pada hari Jumat atau 07 Februari 2020, Philip Lowe yang merupakan Gubernur Bank Sentral Australia, mendapat kesempatan untuk menyampaikan testimoni di hadapan komite parlemen di Canberra.
Dalam pidatonya pagi ini, Lowe membicarakan masalah Quantitative Easing (QE) yang selama ini menjadi perhatian pelaku pasar.
Philip Lowe menekankan jika RBA (Reserve Bank of Australia) baru akan mempertimbangkan untuk merilis program Quantitative Easing jika tingkat suku bunga telah berada di level 0.25 persen. Selain itu, suku bunga saat ini tetap di level 0.75 persen, sehingga QE bukan menjadi agenda utama atau prioritas Bank Sentral Australia dalam waktu dekat.
AUD/USD Jatuh, Pasar Menantikan Data NFP
Pemberitahuan terbaru dari orang nomor satu RBA pada pagi ini terdengar cukup optimis, tapi belum cukup untuk mengurangi kemunduran Dolar Australia melawan Dolar Amerika Serikat. Pada saat berita ini ditulis, pasangan mata uang AUD/USD berada di kisaran 0.6716, melemah 0.19 persen dari harga Open harian. Padahal sebelumnya, pasangan mata uang ini sempat naik hingga kisaran 0.6773 karena kabar penemuan vaksin virus Corona.
https://www.youtube.com/watch?v=n5E_Mcf5gfg
Dolar Australia juga gagal mendapat kesempatan penguatan dari rindakan pemerintah China yang memutuskan untuk menghapus tarif sebesar 50 persen pada sejumlah barang impor asal Amerika Serikat. Tindakan ini diambil oleh Beijing sebagai usaha untuk mengurangi dampak buruk wabah virus Corona terhadap ekonomi China.
Sejak sesi New York pada perdagangan hari Kamis (06 Februari 2020), Pelemahan Dolar Australia sejatinya sudah terjadi, terutama usai rilis Jobless Claims yang mencapai rekor terendah sejak April 2019. Rilis data ekonomi AS lainnya juga cukup impresif, seperti ADP Employment Change yang berada di atas ekspektasi, dan Non-Farm Productivity yang rebound dengan cukup menyakinkan pada kuartal IV.
Keadaan inilah yang membuat pelaku pasar berani bertaruh lebih jauh jika data NFP AS bulan Januari akan berada di atas ekspektasi. Apabila estimasi tersebut benar adanya, maka Dolar AS berpotensi menguat lebih jauh melawan Dolar Australia dan mata uang mayor lainnya.






