DOLAR AS MELAMAH DISAAT EMAS MENGUAT

Harga emas naik Senin (23/03) pagi di Asia dan sebaliknya dolar Amerika Serikat melemah. Hal ini memberikan keamanan sementara bagi emas atas penurunan yang terjadi pekan lalu.

XAU (GOLD) sempat melewati level $1.500, dibuka pada $1.506,15 sebelum menetap di $1.499.00, sementara XAU/USD turun 0.20% menjadi $1.496.20 pada pukul 10.15 WIB menurut data Investing.com. US Dollar Index kini melemah 0,57% di 102,23.

Logam kuning sekali lagi muncul sebagai tempat yang aman bahkan ketika dolar Amerika Serikat melonjak ke rekor tertinggi Jumat lalu. Greenback menantang status emas sebagai safe haven. Emas biasanya bergerak berlawanan arah dengan dolar.

Emas juga mendapat dorongan dari pelemahan awal di bursa Asia, dengan investor masih khawatir mengenai dampak pandemi COVID-19 yang terus menyebar.

“Ini jelas merupakan pertanda yang baik bagi pasar,” Simon Harvey, analis pasar valuta asing  mengatakan kepada Bloomberg. “Di pasar ini tidak ada yang diambil untuk diberikan, Anda harus mengambilnya setiap hari jika itu datang.”

Ia mencatat bahwa masalah likuiditas akan terus memberikan tekanan pada dolar.

Rencana Stimulus Amerika Gagal Redakan Kepanikan

Indeks-indeks saham di Wall Street terjerembap, diiringi dengan harga minyak dunia yang terus melorot. Minat risiko pasar masih lemah karena dampak virus Corona turut menghantui kelangsungan ekonomi global.

Dari 205,000 orang yang terinfeksi virus Corona di seluruh dunia, 8,200 jiwa dinyatakan meninggal dunia. Sejumlah negara pun masih kelimpungan dalam menangani wabah tersebut karena kurangnya persiapan dan fasilitas. Lockdown di sejumlah wilayah masih terus terjadi, sehingga menghambat perputaran ekonomi.

Tambahan stimulus moneter The Fed maupun proposal keringanan pajak oleh Trump yang diajukan ke Kongres Amerika Serikat sebelum pilpres, nyatanya tak mampu meredakan kekhawatiran pasar. Menurut Edward Moya dari OANDA, para investor akan wait-and see mengenai perkembangan politik AS, dan kondisi tersebut akan membuat harga emas masih volatile dalam beberapa pekan ke depan.
Corona Menciptakan Preseden Baru Di Pasar Pemotongan suku bunga The Fed ke level nol pada hari Minggu kemarin tak lantas menggenjot harga emas seperti di era krisis finansial sebelumnya. Pasalnya, pasar saham yang amburadul akibat pandemi Corona membuat investor perlu menutup kerugian atau mengalirkan likuiditas. Sehingga, mereka mau tak mau mencairkan aset safe-haven yang dimiliki, khususnya emas.

wa didimax
Virus Corona yang berawal dari China akhir tahun lalu, telah merenggut lebih dari 6,500 nyawa di seluruh dunia. Hal itu memicu kepanikan di pasar, dan bank-bank sentral pun segera mengambil kebijakan dengan menggelontorkan stimulus demi mencegah ekonomi memburuk makin parah. Selain The Fed yang sudah memotong suku bunga secara tiba-tiba untuk kedua kalinya, Bank sentral New Zealand juga dilaporkan memangkas suku bunganya ke level terendah sepanjang masa.

sumber: investing.com

Profit Konsisten Didimax

(Visited 16 times, 1 visits today)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Call Now ButtonHubungi saya disini