Dolar AS Melemah Jelang Keputusan Suku Bunga The Fed

Dolar AS Melemah Jelang Keputusan Suku Bunga The Fed

Pada akhir perdagangan hari Rabu, 18 September 2019 pagi WIB, nilai tukar Dolar Amerika Serikat (USD) melemah terhadap sejumlah mata uang utama lainnya. Pelemahan Dolar Amerika Serikat (USD) ini terjadi menjelang keputusan kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (Fed), yang diprediksi akan menurunkan suku bunga acuannya.

Selain itu, Greenback juga tertekan oleh penurunan harga minyak mentah dan penguatan Euro (EUR). Saat ini, harga minyak mentah turun sekitar enam persen pada hari Selasa, 17 September 2019 setelah menteri energi Arab Saudi mengungkapkan bahwa kerajaan telah sepenuhnya memulihkan produksi minyaknya.

Hal ini menyusul serangan selama akhir pekan yang menutup lima persen dari produksi minyak global. Itu merupakan penyebab terjadinya pembalikan beberapa kenaikan Dolar Amerika Serikat (USD) pada hari Senin, 16 September lalu ketika para investor beralih ke aset safe-haven.

EDUKASI TRADING FOREX GRATIS

Euro (EUR) naik sebesar 0,59 persen dan berada di kisaran harga 1,1065 Dolar Amerika Serikat (USD), setelah survei berpengaruh yang menunjukkan kepercayaan investor Jerman yang lebih cerah. Indeks ZEW meningkat menjadi -22,5 pada bulan September dibandingkan dengan yang diperkiraan yaknik -37 dan pembacaan -44,1 pada bulan Agustus.

Thierry Wizman selaku analis suku bunga dan mata uang global di Macquarie Group, mengatakan bahwa dia melihat tawaran di pasar valuta asing. “Mungkin hal itulah yang menyebabkan Euro (EUR) sedikit lebih baik di sini,” ujarnya.

“Anda juga memiliki beberapa data bagus di Eropa yang juga memicu sedikit reli untuk Euro (EUR) hari ini.” lanjutnya.

Sementara itu banyak investor yang memprediksi bahwa bank sentral Amerika Serikat (The Fed) akan mengumumkan keputusan kebijakan terkait penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin setelah penutupan pertemuan kebijakan dua hari pada hari Rabu waktu setempat.

Beberapa pihak mempercayai bahwa hal tersebut mungkin merupakan penurunan suku bunga yang terakhir. Jadi untuk sementara tidak ada lebih banyak bukti perlambatan ekonomi Amerika Serikat.

“Jika The Fed memang benar memotong suku bunga sebesar 25 basis poin, maka kami pikir ini akan menjadi yang terakhir sampai kami benar-benar melihat tanda-tanda resesi,” ujar Ahli Strategi Brown Brothers Harriman dalam sebuah catatan.

Terhadap sejumlah mata uang utama lainnya, greenback melemah sebesar 0,35 persen menjadi 98,266.

Pada hari Selasa, 17 September kemarin, suku bunga overnight atau biaya untuk bank dan dealer Wall Street untuk meminjam Dolar Amerika Serikat (USD), naik menjadi 10 persen. Ini menjadi kenaikan tertinggi sejak Januari tahun 2003, menurut data Refinitiv.

“Pengetatan pendanaan pagi ini telah menempatkan beberapa tekanan ke atas pada awal pergerakan Dolar Amerika Serikat (USD), akan tetapi hal itu tidak mungkin menjadi pendorong untuk jangka panjang,” ujar Ahli Strategi Mata Uang Wells Fargo Securities,Erik Nelson di New York.

CARA DAFTAR AKUN DEMO TRADING DI DIDIMAX

didimaxforex.com

(Visited 24 times, 1 visits today)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Call Now ButtonHubungi saya disini