Euro Kembali Anjlok Karena Terbebani Proyeksi PDB Jerman

Euro Kembali Anjlok Karena Terbebani Proyeksi PDB Jerman

Pada perdagangan pasar valuta asing hari Selasa, 7 Mei 2019 mata uang Euro (EUR) akhirnya kembali menurun , setelah sebelumnya sempat bertahan di zona hijau meskipun hasil data yang dirilis dari Jerman mengecewakan.

Akan tetapi kali ini Euro (EUR) tidak bisa pulih kembali setelah pemotongan proyeksi pertumbuhan ekonomi Jerman dilakukan. Pada pukul 19:20 WIB, Euro (EUR) diperdagangkan di kisaran US$ 1,1184 menjauhi level tertinggi harian di kisaran US$ 1,1217.

Pada pukul 13:00 WIB lalu, Badan Statistik Jerman (Destatis) melaporkan data pesanan pabrik pada bulan April yang naik sebesar 0,6% dari bulan sebelumnya yang turun sebesar 4,0%. Meski demikian, kenaikan tersebut belum bisa melampaui prediksi di Forex Factory yakni sebesar 1,6%.

Komisi Eropa pada pukul 18:50 WIB merilis proyeksi ekonomi Uni Eropa (UE) dengan Jerman yang paling menjadi sorotan. Sebagai mesin penggerak ekonomi Uni Eropa (UE), proyeksi pertumbuhan ekonomi Jerman di tahun ini dipotong menjadi hanya 0,5%, jauh dibandingkan proyeksi sebelumnya di 1,1% yang diberikan pada bulan Februari lalu.

Nilai tukar Euro (EUR) langsung anjlok pasca rilis data dari Komisi Eropa tersebut. Perang dagang yagn terjadi antara Amerika Serikat (AS) dengan China juga dikatakan turut menjadi penyebab penurunan proyeksi tersebut. Akibat adanya perang dagang ekspor dari Negeri Panzer tersebut membuat perekonomian Jerman yagn ditopang oleh sektor manufaktur dan ekspor menjadi terhambat.

Menegangnya hubungan antara Amerika Serikat dengan China dalam beberapa hari terakhir tentunya menimbulkan kekhawatiran bagi investor dan para pelaku pasar. Jika kesepakatan dagang antara dua negara raksasa ekonomi dunia tersebut gagal tercapai di minggu ini, maka kemungkinan akan muncul perang dagang yang lebih buruk.

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump telah mengancam akan menaikkan tarif impor barang dari China melalui akun Twitternya pada hari Minggu, 5 Mei lalu.

Dalam cuitannya Donald Trump berkata bahwa “Selama 10 bulan terakhir, China membayar bea masuk sebesar 25% untuk importasi produk-produk high-tech senilai US$ 50 miliar dan 10% untuk produk-produk lain senilai US$ 200 miliar. Pembayaran ini kurang lebih berperan dalam data-data ekonomi kita yang bagus. Jadi tarif impor yang 10% akan naik menjadi 25% pada Jumat”.

Jika memang hal tersebut benar terjadi dan juga dibalas kembali oleh Chinam maka perekonomian global akan kembali terkena dampaknya. Dan tidak menutup kemungkinan jika Eropa akan mengalami kemunduran seperti yang ditakutkan sebelumnya.

CARA DAFTAR AKUN DEMO TRADING DI DIDIMAX

didimaxforex.com

(Visited 26 times, 1 visits today)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Call Now ButtonHubungi saya disini