Harga minyak mentah tergelincir 0,7%

Harga minyak mentah tergelincir hampir 1% pada perdagangan di awal pekan ini. Pelaku pasar cenderung berhati-hati sambil menanti pertemuan anggota OPEC+ di pekan ini, yang diperkirakan bakal merekomendasikan pelonggaran pengurangan pasokan yang selama ini menopang harga emas hitam ini.

Mengutip Reuters, Senin (13/7) pukul 12.15 WIB, harga minyak mentah Brent kontrak pengiriman September 2020 turun 29 sen, atau 0,7%, menjadi US$ 42,95 per barel.

Serupa, harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate kontrak pengiriman Agustus 2020 di Nymex berada di US$ 40,25 per barel, turun 30 sen, atau 0,7% dibanding penutupan Jumat (10/7) lalu.

Asal tahu saja, pekan lalu harga minyak sedikit menguat setelah kebangkitan kasus virus corona yang mendorong beberapa negara bagian di Amerika Serikat (AS) untuk memberlakukan pembatasan perjalanan yang lebih ketat guna menghadang penyebaran virus corona. Langkah ini diprediksi dapat mengurangi pemulihan permintaan minyak di negara yang merupakan konsumen terbesar di dunia.

Namun, harga minyak mentah acuan berhasil naik setelah harga naik lebih dari 2% pada hari Jumat setelah International Energy Agency (IEA) menaikkan perkiraan permintaan minyak tahun ini hingga 400.000 barel per hari.

Harga minyak mentah memang sudah pulih dari posisi terendah di pada bulan April, ketika OPEC+, sepakat melakukan pemangkasan produksi dengan rekor 9,7 juta barel per hari (bph) selama bulan Mei hingga Juli.

OPEC’s Joint Ministerial Monitoring Committee (JMMC), rencananya akan bertemu pada Selasa (14/7) dan Rabu (15/6) untuk merekomendasikan tingkat pemotongan berikutnya. hal tersebut akan disesuaikan dengan tingkat kepatuhan dari para anggota. Asal tahu saja, tingkat kepatuhan pemangkasan produksi OPEC+ di bulan Juni lalu capai 107%, naik dari 77% di bulan Mei.

OPEC dan Rusia diperkirakan akan mengurangi pemotongan pasokan mereka menjadi 7,7 juta barel per hari karena permintaan minyak global telah pulih dan harga-harga telah bangkit kembali, kata sumber-sumber OPEC+ kepada Reuters.

“Mereka telah melakukan pekerjaan yang baik dalam membawa harga setinggi yang diharapkan dalam jangka menengah sehingga mereka harus sangat berhati-hati tentang menghancurkan sentimen,” kata Tony Nunan, Senior Risk Manager Mitsubishi Corp di Tokyo.

Harga yang lebih tinggi telah mendorong beberapa produsen AS untuk memulai pengeboran lagi bahkan ketika jumlah rig minyak dan gas alam yang beroperasi mencapai rekor terendah selama 10 minggu berturut-turut.

“Jika Anda ingin terus menelusuri, maka Anda harus menjaga harga di sekitar level ini,” kata Nunan.

Sumber : Kontan.co.id

(Visited 37 times, 1 visits today)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Call Now ButtonHubungi saya disini