Indeks Dolar AS Naik Saat Poundstreling Melemah

Berikut berita terbaru mengenai forex hari ini – Pada perdagangan pagi ini, Selasa (17/12/2019), Indeks dolar AS mampu bergerak positif, saat nilai tukar pound sterling mengalami pelemahan di tengah tumbuhnya kekhawatiran mengenai kelanjutan kesempatan Brexit.

Menurut data Bloomberg, indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan dolar AS atas sejumlah mata uang dunia yang naik 0,120 poin atau 0,12 persen ke level 97,139 pada pukul 08.33 WIB dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada pergerakan indeks dolar bergerak ke zona hijau usai berakhir melemah 0,16 persen atau 0,153 poin ke posisi 97,019 pada Senin (16/12).

Selain itu, pada nilai tukar pound sterling terlihat melemah 0,39 persen ke level US$1,3280 pada Selasa pagi usai ditutup naik 0,01 persen ke posisi 1,3332 pada Senin.

Mengkutip dari Reuters, pound sterling melemah usa PM Inggris Boris Johnson dikabarkan berpandangan keras tentang periode transisi Inggris usai Brexit. Hal ini efektif menciptakan hambatan baru dalam kesepakatan selanjutnya dengan Brussels.

Pada Senin (16/12) kantor media Inggris UKVV melaporkan jika RUU Perjanjian Penarikan mengenai Brexit yang diajukan Johnson akan mewajibkan Inggris untuk melakukan persiapan meninggalkan Uni Eropa pada 31 Desember tahun depan.

Tindakan ini memukul harapan jika Johnson akan mengambil pendekatan yang fleksibel atas hingga waktu akhir 2020 untuk kesepakatan perdagangan dengan UE usai Inggris meninggalkan blok ini.

Masafumi Yamamoto yang merupakan Kepala Strategi Mata Uang di Mizuho Securities mengatakan “Logikanya, membuat kesepakatan perdagangan akan memakan waktu setidaknya lebih dari satu tahun, agar pasar sudah mengasumsikan jika periode transisi akan diperpanjang.”

“Sepertinya sebagian besar kursi yang dimenangkan Johnson [di parlemen] memungkinkannya untuk mengambil pendekatan keras dimana Pasar tidak begitu menyukainya,” ujarnya.

Yamamoto menambahkan lantaran mempertimbangkan jika ekonomi Inggris dapat memburuk ketika banyak orang dan perusahaan mulai meninggalkan negara itu disebabkan Brexit.

Selain dolar AS dan pound sterling, pada perdagangan Selasa (17/12), mata uang mayor lainnya mengalami pergerakan terbatas pagi saat investor menantikan detail lebih lanjut mengenai kesepakatan perdagangan sementara antara Amerika Serikat dan China.

Sentimen positif yang diakibatkan kesepakatan itu pada umumnya sudah membatasi mata uang safe haven, salah satunya yen, dan mendukung mata uang bersifat lebih berisiko.