Brexit Membuat Kekhawatiran!

Brexit Membuat Kekhawatiran!

 

Pound nampaknya masih terus terdampak oleh ketidakpastian Brexit dengan tenggat waktu 15 Oktober mulai mendekat. Boris Johnson, Perdana Menteri Inggris, menyatakan bahwa kesepakatan harus dicapai pada tenggat waktu, agar ada waktu diskusi untuk pemegang kebijakan sebelum masa transisi berakhir pada 31 Desember 2020.

Continue reading →

Rekomendasi Forex EUR/USD 31 Agustus – 4 Desember 2020

 

Indeks dolar AS kehilangan keuntungannya setelah pidato Powell yang dovish di symposium Jackson Hole, turun dari ketinggian di 93.00 ke 92.60. Penurunan USD menyebabkan EUR/USD mengalami kenaikan dari 1.18 menuju ke 1.19. Bagaimana dengan minggu ini?

Aksi jual terhadap dolar AS mengatasi segala sesuatu termasuk beberapa angka data ekonomi AS yang bagus seperti personal spending, personal income, new home sales, conference board’s consumer confidence dan GDP kuartal kedua yang semuanya mengatasi dari yang diperkirakan.

Berita-berita mengenai coronavirus kebanyakan bagus. Sementara kasus baru mengalami kenaikan di benua Eropa, di Amerika Serikat mengalami penurunan yang membuat sentimen pasar membaik. Mungkin yang lebih penting lagi adalah harapan akan vaksin dan obat yang tetap tinggi, dengan pengumuman yang optimis datang dari Moderna dan perusahaan-perusahaan farmasi lainnya.

Sementara para pembuat kebijakan prihatin mengenai kenaikan kasus coronavirus di Eropa, iklim bisnis Jerman naik ke 92.6 pada bulan Agustus, memperpanjang pemulihannya. Terlebih lagi, menteri keuangan Jerman berkata bahwa pemulihan dari bekas “lockdown” lebih bagus daripada yang diperkirakan.

Minggu ini, di Eropa, statistik coronavirus tetap diperhatikan. Beberapa negara anggota Uni Eropa sudah akan kembali masuk sekolah pada awal September dan apabila wabahnya meningkat, hal ini akan bisa memicu kemunduran dan membebani euro.

Penjualan ritel Jerman dan order faktori kedua-duanya diperkirakan akan naik namun dengan kecepatan yang berbeda-beda.

Dari Amerika Serikat, kurva coronavirus terus turun, meskipun angka kematian tetap tinggi. Sementara perhatian investor terhadap vaksin, obat dan test cepat tetap tinggi.

Sorotan pada minggu ini adalah laporan Non-Farm Payrolls (NFP) untuk bulan Agustus yang diproyeksikan akan menunjukkan restorasi dalam pekerjaan yang berkelanjutan, meskipun dengan kecepatan yang melambat daripada bulan Juli dengan penambahan pekerjaan mendekati 1,8 juta. Tingkat pengangguran diproyeksikan turun pas dibawah 10%.

Pemulihan yang melambat akan menekan dolar AS, sementara kenaikan yang mendekati 2 juta pekerjaan akan mendorong naik dolar AS.

ISM PMI Manufaktur diproyeksikan akan terus mengalami ekspansi dengan angka diatas dari 50. ISM PMI Non-manufaktur juga diperkirakan akan mengalami hal yang sama. Data lainnya yang menjadi perhatian adalah order faktori, laporan pekerjaan sektor swasta dari ADP dan klaim pengangguran.

Secara keseluruhan pergerakan naik masih memegang kontrol meskipun tidak penuh.

“Resistance” terdekat menunggu di 1.1915 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1965 dan kemudian 1.20. Sedangkan “support” terdekat menunggu di 1.1850 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1750 dan kemudian 1.17.

Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner  Vibiz Consulting

 

Source : vibiznews

Dolar AS Turun Tipis, Fed Targetkan Inflasi Tinggi & Fokus Tenaga Kerja

 

Dolar Amerika Serikat turun tipis pada Jumat (28/08) pagi setelah strategi baru Federal Reserve yang agresif untuk menopang sektor tenaga kerja dan meningkatkan toleransi atas tingkat inflasi yang tinggi mendorong kenaikan imbal hasil obligasi AS.

Indeks dolar AS turun tipis 0,04% ke 92,957 sampai pukul 09.11 WIB menurut data Investing.com. EUR/USD naik 0,10% ke 1,1833 dan GBP/USD menguat 0,20% di 1,3224. USD/JPY naik 0,20% di 1,3224.

Rupiah masih melemah 0,10% di 14.665,0 per dolar AS hingga pukul 09.12 WIB.

Berbicara di simposium Fed di Jackson Hole mengutip laporan Reuters Jumat (28/08) pagi, yang diadakan melalui siaran virtual tahun ini, Ketua Fed Jerome Powell mengatakan bank sentral AS akan berupaya mencapai target rata-rata inflasi sebesar 2%, sehingga periode inflasi super rendah kemungkinan akan diikuti dengan upaya untuk menaikkan tingkat inflasi. “Cukup di atas 2% untuk beberapa waktu,” dan juga memastikan pemulihan ekonomi serta penciptaan lapangan kerja.

Imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun, yang naik ketika harga obligasi jatuh, meningkat ke 0,7700% pada perdagangan Asia, level ini tidak terlihat sejak 16 Juni.

Trader yen kini akan mengalihkan fokusnya kepada konferensi pers Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe hari ini di tengah meningkatnya kekhawatiran atas kondisi kesehatan pemimpin negeri sakura tersebut.

Source : Investing.com

Call Now ButtonHubungi saya disini