CARA MENGHASILKAN CUAN SECARA ONLINE SAAT DISERANG COVID-19

 

Hallo teman-teman kemarin kita udah bahas apa sih cara atau bisnis yang bisa dijalankan untuk mendapatkan cuan secara online saat dunia dilanda COVID-19. Nah jawabannya adalah TRADING FOREX, tapi ngga mungkin kan kita jalanin bisnis trading forex ini tanpa ilmunya jadi kita harus dong belajar tentang trading forex. Kali ini kita akan memberikan edukasi mengenai JENIS-JENIS ORDER DALAM TRADING FOREX. yuk simak edukasinya!

Mirip dengan pengertian “order” di restoran; dalam trading Forex, kata order mengisyaratkan bagaimana kita ingin “memesan” sesuatu, tepatnya apa yang dipesan, dan mau pesan untuk sekarang atau nanti. Apakah akan Buy/Sell pada harga berapa, bagaimana posisi trading akan ditutup, dan seterusnya. Setiap orang bisa menentukan metode berbeda-beda dalam menentukan cara pembukaan dan penutupan posisi, sehingga tersedialah berbagai jenis order dalam trading forex.

Pada umumnya, trader hanya mengenal Market Order dan Pending Order saja. Namun, jika dibahas secara terperinci, sebenarnya ada banyak sekali jenis order dalam trading forex.

 

1. Market Order

Ini jenis order dalam trading forex yang paling sederhana. Market Order adalah tipe order Buy/Sell pada harga terbaik yang tersedia di pasar. Contohnya, harga pada USD/JPY saat ini berada pada 109.838. Jika kita ingin Buy USD/JPY pada harga pasar, maka itu akan “dijual” pada kita dengan harga 109.852 (Ask Price). Kita akan klik “buy” di platform trading, dan platform akan langsung mengeksekusi order buy pada harga tersebut. Gambaran nyatanya bisa dilihat pada gambar di bawah ini:

Market Order

 

Perhatikan posisi harga saat ini (109.838) yang berlatar warna hijau lumut, serta harga Buy pada 109.852 yang berlatar warna hitam di dekatnya. Inilah Market Order. Simpel bukan? Ini seperti membeli barang di online shop, hanya saja yang kita beli bukan baju baru.

 

2. Limit Entry Order

Limit Entry Order adalah jenis order dalam trading forex yang ditempatkan untuk Buy di bawah harga pasar sekarang, atau Sell di atas harga pasar sekarang.

Contohnya, USD/JPY saat ini ditradingkan pada harga 109.858. Kita ingin buka posisi Buy jika harga telah turun hingga mencapai 108.800. Untuk melakukannya, kita bisa saja menunggu hingga entah kapan harga mencapai 108.000, lalu baru meng-klik Buy dengan Market Order. Namun, kita juga bisa memasang Buy dengan Limit Entry Order sekarang, kemudian ditinggal pergi. Kalau nanti harga memang turun sampai 108.800, maka platform trading akan secara otomatis membuka posisi sell pada harga terbaik saat itu.

Limit Entry Order

Perhatikan, pada gambar nampak bahwa posisi harga Buy (108.800) berada lebih rendah dari harga pasar sekarang (109.858). Limit Entry Order seperti ini merupakan salah satu tipe Pending Order. Trader bisa memanfaatkannya, jika meyakini bahwa harga akan berbalik setelah mencapai level tertentu, atau menurut istilah kerennya, reversal.

 

BISNIS TEPAT SAAT PANDEMI VIRUS CORONA

 

3. Stop Entry Order

Stop Entry Order juga termasuk salah satu jenis Pending Order, tetapi fungsinya berbeda dengan Limit Entry Order. Stop Entry Order bisa digunakan apabila kita ingin membuka posisi Buy di atas harga pasar sekarang, atau melakukan Sell di bawah harga pasar sekarang. Ini dipakai kalau kita memperkirakan harga akan terus bergerak ke satu arah yang sama.

 

Stop Entry Order

 

Contohnya, USD/JPY saat ini ditradingkan pada 109.846 dan nampak bergerak ke atas. Kita berpikir bahwa harga akan naik makin cepat dan meninggi lagi apabila sudah menyentuh 111.412. Selanjutnya, kita bisa tunggu sampai harga mencapai 111.412 lalu baru klik Buy dengan Market Order, atau sekarang juga kita pasang Stop Entry Order pada 111.412. Nantinya, karena sudah ada Stop Entry Order, maka posisi trading Buy bakal langsung tereksekusi otomatis ketika mencapai harga yang ditentukan, walaupun saat itu kita tidak sedang memelototi komputer.

 

4. Stop Loss Order

Stop Loss Order bukan digunakan untuk membuka posisi trading, melainkan dipakai untuk mencegah Loss lebih parah kalau harga bergerak ke arah yang tidak diduga. Jenis order ini dipasang setelah atau bersamaan dengan ketika kita membuka Buy ataupun Sell dengan tipe order apapun, dan akan terus berlaku hingga Stop Loss Order tersebut dicabut atau posisi trading kita tertutup.

Untuk contohnya, mari kita perhatikan kembali gambar Market Order pada nomor satu tadi. Bersamaan dengan ketika kita membuka posisi trading Buy, kita juga menentukan Stop Loss pada harga 108.838 dan Target Profit pada 111.411. Ekspektasi kita tentu harga akan naik hingga mencapai target. Akan tetapi, pasar forex sangat tidak pasti. Apabila harga ternyata tidak naik terus, melainkan berbalik turun hingga mencapai 108.838, maka platform trading akan otomatis menutup posisi trading saat itu juga dengan hasil kita Loss (merugi).

Stop Loss Order

“Posisi trading ditutup otomatis dengan hasil merugi” itu kedengarannya memang jelek. Namun, bisa jadi itu lebih baik dibanding kalau katakanlah harga ternyata bergerak sampai 107.000, dan kita tidak pasang Stop Loss sama sekali, lalu ternyata rugi lebih parah! Stop Loss Order ini sangat berguna kalau kita tidak ingin duduk di depan monitor, mengawasi sepanjang hari, setelah buka posisi.

 

5. Trailing Stop

Trailing Stop merupakan variasi Stop Loss Order yang ditempatkan pada suatu posisi trading, tetapi dapat berpindah seiring dengan fluktuasi harga. Sekali Trailing Stop berpindah, maka level yang baru berubah menjadi Stop Loss untuk posisi trading tersebut. Perpindahan ini akan terus berlanjut selama harga bergeser sesuai interval yang telah ditentukan. Pada skenario Buy, Trailing Stop tidak dapat turun setelah berpindah naik; sedangkan pada skenario Sell, Trailing Stop tidak dapat naik setelah berpindah turun.

Katakanlah ada posisi Buy USD/JPY pada 109.852, dengan interval Trailing Stop 20 pip. Ini artinya, Stop Loss awal adalah pada 109.652. Jika harga ternyata berjalan naik ke 110.252, maka Trailing Stop akan pindah dan terkunci pada 110.052. Jadi, misalkan harga kemudian berbalik turun lagi hingga 110.200 misalnya, maka posisi akan tetap pada 110.052. Andaikan harga turun lagi ke 110.000, tak perlu khawatir karena posisi trading otomatis ditutup pada 110.052 dan Anda sudah berhasil mengamankan profit sampai level tersebut.

 

6. Jenis Order Yang Tak Umum Digunakan

Uraian di atas tadi adalah jenis order dalam forex yang biasa digunakan oleh trader. Namun, bilamana seorang trader sudah lebih berpengalaman dan punya modal lebih besar, maka bisa saja menggunakan beberapa jenis order lain yang tidak umum dipakai. Diantaranya:

  • Good ‘Till Cancelled (GTC)

Order GTC akan tetap aktif di pasar hingga kita memutuskan untuk membatalkannya. Broker tidak akan membatalkan order itu secara sepihak. Karenanya, kita harus berhati-hati dalam menerapkannya dan mengingat baik-baik jika telah menjadwalkan order ini dalam trading.

  • Good for the Day (GFD)

Order GFD akan aktif di pasar hingga hari trading itu berakhir. Tetapi karena pasar forex berlangsung 24 jam, maka ada baiknya mengecek ke broker untuk mengetahui pukul berapa tepatnya hari trading diakhiri.

  • One-Cancels-the-Other (OCO)

Order OCO bisa dikatakan gabungan antara dua order plus Stop Loss. Dua order dengan harga dan durasi berbeda ditempatkan di atas dan di bawah harga saat ini. Ketika salah satu ordernya dieksekusi, maka order satunya lagi dibatalkan. Umpamanya, harga EUR/USD saat ini 1.2040. Kita ingin melakukan Buy pada 1.2095, atau Sell jika nanti harga jatuh ke 1.1985. Nah, setelah OCO dipasang, ternyata harga naik dan mencapai 1.2095. Saat itu, order Buy secara otomatis berjalan, sedangkan perintah Sell di 1.1985 dibatalkan.

  • One-Triggers-the-Other(OTO) 

Ini kebalikannya OCO, karena order akan berjalan hanya setelah order awal dijalankan. Contohnya, USD/CHF saat ini ditradingkan pada 1.2100. Kita berpikir, setelah menyentuh 1.2100, pair itu akan berbalik dan menurun hingga 1.1900. Nah, masalahnya, kita tidak ingin memelototi komputer terus. Karenanya, agar tetap bisa “menangkap” peluang meski tidak di depan komputer, kita bisa pasang Sell Limit pada 1.2000, sekaligus pasang Buy Limit pada 1.1900, serta untuk jaga-jaga, Stop Loss pada 1.2100. Sebagai order OTO, Buy Limit dan Stop Loss-nya baru akan ditempatkan kalau order pertama Anda untuk Sell pada 1.2000 berjalan.

Yang perlu diingat, tidak semua broker menyediakan semua jenis order ini. Jadi, jika kita ingin menggunakan suatu jenis order, pastikan broker kita menyediakan jenis order itu.

Nah, kalau masih bingung tentang bagaimana menggunakan berbagai jenis order dalam trading forex? Praktik langsung saja dengan dana virtual di akun demo. Dapatkan akses ke berbagai akun demo trading disini. Tetaplah trading di akun demo sembari belajar sampai kita merasa nyaman dan bisa mengembangkan sistem yang menguntungkan, sebelum membuka akun riil dan menanamkan modal nyata dalam trading forex.

 

Bagaimana Cara Bergabung Dengan Didimax ?

Cara bergabung dengan Didimax sangat mudah, anda bisa datang langsung ke kantor pusat Didimax di Jl. Garuda No. 88 Kota Bandung. Atau dengan klik gambar dibawah ini :

Untuk informasi lebih lanjut anda bisa menghubungi 0821-1308-0153 atau klik gambar di bawah ini :

Yuk join Go-Fx VVIP Didimax sekarang juga dan raih profitmu secepatnya!

Berikut peta Didimax Pusat Kota Bandung, Jawa Barat :

Sumber : https://www.seputarforex.com/artikel/jenis-jenis-order-dalam-trading-forex-283954-31

(Visited 52 times, 1 visits today)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Call Now ButtonHubungi saya disini