Harga Emas Melambung ke Level Tertinggi Usai Peringatan Apple Tentang Dampak Virus Corona

Harga Emas Melambung ke Level Tertinggi Usai Peringatan Apple Tentang Dampak Virus Corona

Harga jual komoditas emas di pasar global melambung lebih dari satu persen pada akhir perdagangan Rabu, 19 Februari pagi WIB menyusul peringatan mengejutkan Apple Inc tentang dampak wabah virus Corona. Harga emas menembus level psikologis 1.600 Dolar AS.

Kondisi itu memicu kekhawatiran tentang kelemahan ekonomi global dan mendorong investor beralih ke aset-aset berisiko rendah.


Emas berjangka di bursa Comex terangkat ke tingkat tertinggi sejak tahun 2013, karena logam kuning didukung oleh permintaan safe-haven. Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April menambahkan 17,2 dolar AS atau sekitar 1,08 persen, menjadi menetap di 1.603,6 Dolar AS per ounce.

EDUKASI TRADING FOREX GRATIS

Di pasar spot, harga emas melompat sekitar 1,30 persen menjadi diperdagangkan di kisaran level 1,601 dolar AS per ounce pada pukul 13.55 waktu setempat (18.55 GMT) setelah sebelumnya sempat mencapai 1.605,10 dolar AS, tertinggi sejak tanggal 8 Januari, di awal sesi.

“Pasar ekuitas berada di bawah tekanan dan emas masih dipandang sebagai aset safe haven klasik ketika kami mendapatkan beberapa berita negatif dalam kasus ini sehubungan dengan virus Corona dan dampaknya terhadap ekonomi global,” ujar David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures.

Apple yang merupakan perusahaan teknologi paling berharga di dunia, mengatakan tidak mungkin memenuhi perkiraan penjualan kuartal Maret karena wabah virus Corona menekan rantai pasokannya.

Peringatan penjualan yang mengejutkan itu, menyeret pasar ekuitas global dari rekor tertinggi dan memicu pembelian aset-aset safe-haven.

EDUKASI TRADING FOREX DAN KOMODITI DI DIDIMAX

“Ada kekhawatiran bahwa seluruh situasi virus Corona ini mungkin sedikit lebih buruk daripada yang diperkirakan banyak orang dan implikasinya adalah bahwa bank-bank sentral di seluruh dunia akan sedikit lebih dovish dan pasar menatap pada harga realitas ini,” ujar Bart Melek, kepala analis komoditas di TD Securities.

Bank sentral China (PBoC) memangkas suku bunga pinjaman jangka menengah pada Senin, 17 Februari 2020 ketika pembuat kebijakan berusaha untuk mengurangi guncangan ekonomi dari wabah virus.

Jumlah korban tewas di China telah meningkat menjadi 1.868, dan Komisi Kesehatan Nasional serta Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan setiap skenario masih di atas meja dalam hal evolusi epidemi.

“Emas terus membuat pergerakan ini ke samping lebih tinggi di tengah dolar yang secara tradisional menguat, yang memiliki kecenderungan membatasi atau menutup pergerakan komoditas menunjukkan seberapa kuat pasar emas,” ujar Meger High Ridge Futures.

Indeks dolar AS naik ke tingkat tertinggi lebih dari empat bulan terhadap rival utama, juga diuntungkan dari minat safe-haven. Palladium naik sekitar 2,8 persen pada kisaran level 2.592 dolar AS per ounce, setelah mencapai tertinggi sepanjang masa di 2.592,02 dolar AS.

“Ini hanya dapat dijelaskan sebagian oleh masalah produksi yang sedang berlangsung di Afrika Selatan karena gangguan pasokan listrik dan defisit pasokan tinggi terbaru tahun ini,” analis Commerzbank mengatakan dalam sebuah catatan.

Perak juga naik sekitar 2,2 persen menjadi 18,16 dolar AS per ounce, sementara platinum melonjak 2,3 persen menjadi 991,22 dolar AS.

Di pasar berjangka, perak untuk pengiriman bulan Maret naik 41,6 sen atau 2,35 persen, menjadi ditutup pada 18,15 dolar AS per ounce. Platinum untuk penyerahan bulan April melonjak 25,1 dolar AS atau 2,59 persen, menjadi menetap di 993,9 dolar AS per ounce.

Edukasi dan Bimbingan Trading Forex di Didimax

(Visited 30 times, 1 visits today)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Call Now ButtonHubungi saya disini