Berita terbaru tentang forex hari ini – Kurs dolar Amerika Serikat mengalami penguatan atas kelompok mata uang utama lainnya di akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu WIB), ketika pasar-pasar keuangan dibuka kembali usai liburan Paskah. Para pedagang lebih meminati greenback menghadapi pengumuman laporan Produk Domestik Bruto (PDB) Amerika Serikat untuk tiga bulan pertama tahun 2019.
Melansir Antara, Rabu, 24 April 2019, indeks dolar Amerika Serikat, yang menguji greenback atas enam mata uang utama lainnya, yang mengalami kenaikan 0,34 persen menjadi 97,622 yang tertinggi sejak Juni 2017. Euro terletak 0,33 persen lebih rendah pada USD1,1218 usai sempat anjlok di bawah USD1,12 untuk pertama kalinya sekitar hampir tiga minggu.
USD dibantu oleh laporan pada Selasa 23 April yang membuktikan penjualan rumah keluarga tunggal baru di Amerika Serikat meninggi mendekati level tertinggi 1,5 tahun pada Maret. Laporan mengikuti berita positif baru-baru ini seputar penjualan ritel dan ekspor, yang telah menghilangkan kekhawatiran perlambatan drastis ekonomi Amerika Serikat, ujar para analis.
“Hari ini tentu saja merupakan hari dolar yang baik. Dolar terlihat dengan kekuatan penuh dan kami telah melihat sedikit tren yang lebih rendah pada euro secara keseluruhan,” ujar Minh Trang, yang merupakan trader mata uang senior di Silicon Valley Bank di Santa Clara, California.
Laporan PDB Amerika Serikat pada Jumat 26 April untuk kuartal pertama dapat memperkuat kejadian jika sementara periode ekspansi global saat ini berada pada tahap akhir, Amerika Serikat berada di posisi yang lebih baik daripada ekonomi tertinggi lainnya.
“Tidak ada banyak fundamental yang mendukung dolar, lebih dari itu ada banyak kekhawatiran tentang seluruh dunia,” ujar Alfonso Esparza, yang merupakan ahli strategi mata uang di OANDA di Toronto.
“Kenaikan harga minyak pekan ini di tengah berita tentang rencana Amerika Serikat untuk memperketat ekspor minyak Iran mulai bulan depan juga baik baik dolar,” ujar Trang dari Silicon Valley Bank.
“Jika kita melihat tindakan lebih lanjut dari harga minyak yang lebih tinggi sampai inflasi yang sedikit lebih tinggi, saya pikir Anda akan melihat Fed berada dalam posisi yang lebih stabil dengan mempertahankan suku bunga serta menghilangkan segala jenis perbincangan tentang penurunan suku bunga,” imbuh Trang.
Dengan Federal Reserve Amerika Serikat yang berhenti menaikkan suku bunga, ada beberapa perbincangan jika the Fed akan perlu menurunkan suku bunganya dalam waktu lama.
Sementara itu, poundsterling turun ke level terendah dua bulan dikarenakan harapan untuk inovasi dalam perbincangan Brexit antara partai yang berkuasa dan lawan menghilang serta Perdana Menteri Inggris Theresa May menghadapi tekanan yang semakin besar untuk berhenti.
