Dolar Menguat Usai Suku Bunga Acuan AS Ditahan

Mata uang AS, dolar menguat pada akhir perdagangan Rabu (19/8/2020) waktu setempat. Hal ini dikarenakan pelaku pasar mempelajari hasil pertemuan bank sentral AS, Federal Reserve. Melansir Xinhua, Jakarta, Kamis (20/8/2020), indeks dolar terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya naik 0,66% ke 92,8861.

Sementara itu, pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi USD1,1856 dari USD1,1936 pada sesi sebelumnya. Sedangkan pound Inggris turun menjadi 1,3115 dolar AS dari 1,3240 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi 0,7203 dolar AS dari 0,7243 dolar AS. Dolar AS dibeli 105,90 yen Jepang, lebih tinggi dari 105,39 yen Jepang pada sesi sebelumnya.

Dolar AS naik menjadi 0,9136 franc Swiss dari 0,9028 franc Swiss. Sedangkan Dolar AS naik terhadap dolar Kanada menjadi 1,3186 dolar dari 1,3158 dolar. Bank sentral AS pada hari Rabu merilis risalah dari pertemuan Juli. “Anggota setuju bahwa krisis kesehatan masyarakat yang sedang berlangsung akan sangat membebani kegiatan ekonomi, lapangan kerja, dan inflasi dalam waktu dekat dan menimbulkan risiko yang cukup besar terhadap prospek ekonomi dalam jangka menengah,” kata risalah tersebut.

Indeks dolar AS turun pada akhir perdagangan kemarin. Dolar melemah karena data menunjukkan hampir 1,19 juta orang Amerika mengajukan tunjangan pengangguran pekan lalu. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,07% menjadi 92,8025, dilansir dari Xinhua, Jumat (7/8/2020).

Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi USD1,1873 dari USD1,1860 pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi USD1,3149 dari USD1,3115 pada sesi sebelumnya. Dolar Australia naik menjadi USD0,7234 dari USD0,7192. Dolar AS dibeli 105,57 yen Jepang, lebih rendah dari 105,62 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,9103 franc Swiss dari 0,9084 franc Swiss, dan naik menjadi 1,3289 dolar Kanada dari 1,3280 dolar Kanada.

Pergerakan itu terjadi setelah data menunjukkan pandemi covid-19 terus membebani pasar tenaga kerja AS. Departemen Tenaga Kerja melaporkan klaim pengangguran awal AS, cara kasar untuk mengukur PHK mencapai 1,186 juta pada pekan yang berakhir 1 Agustus, menyusul revisi naik 1,435 juta pada pekan sebelumnya. Angka terbaru menandai 20 minggu berturut-turut bahwa klaim baru mencapai 1 juta di tengah krisis pandemi.

Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat bergerak menguat usai pengumuman 7 days repo rate Bank Indonesia. Rupiah menguat ke Rp14.700-an per USD. Melansir Bloomberg Dollar Index, Rabu (19/8/2020) pada pukul 18.07 WIB, Rupiah pada perdagangan spot exchange menguat 72,5 poin atau 0,49% di level Rp14.772 per USD. Rupiah bergerak di kisaran Rp14.750 hingga Rp14.789 per USD.

Sementara itu, yahoofinance mencatat rupiah menguat 135 poin atau 0,91% ke level di Rp14.770 per USD. Rupiah berada di kisaran Rp14.763-14.905 per USD. Untuk diketahui, Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk tetap mempertahankan suku bunga BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) pada level 4.0%. Demikian juga dengan suku bunga Deposit Facility tetap 3,25% dan suku bunga Lending Facility sebesar 4,75%.

Hal tersebut merupakan hasil keputusan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 18-19 Agustus 2020.

“Rapat Dewan Gubernur BI memutuskan untuk menahan suku bunga acuan BI 7-Days Reverse Repo rate menjadi 4,00%. Keputusan ini konsisten dengan perkiraan perkembangan global dan domestik dalam pemulihan ekonomi di masa pandemi Covid-19,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo di Jakarta, Rabu (19/8/2020).

(Visited 17 times, 1 visits today)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Call Now ButtonHubungi saya disini