POLEMIK INGGRIS SAMPAI AKAN UMUMKAN UU

POLEMIK INGGRIS SAMPAI AKAN UMUMKAN UU

Belum beres soal Brexit dan wabah corona , berlanjut lagi POLEMIK INGGRIS SAMPAI AKAN UMUMKAN UU untuk mencegah pengambilalihan asing.

Bentrok Inggris

Bukan hanya Amerika Serikat, demo anti rasisme juga terjadi di Eropa. Ribuan orang berkumpul di sejumlah kota besar di Benua Biru untuk menuntut diskriminasi yang dipicu kematian warga AS keturunan Afrika bernama George Floyd di Minneapolis 25 Mei lalu.

Di Madrid, Spanyol, ribuan orang berkumpul di luar Kedutaan AS. Mereka berteriak “Aku tak bisa bernapas”, kalimat terakhir yang diucapkan Floyd saat meregang nyawa karena aksi oknum polisi yang menekan lehernya dengan lutut selama sembilan menit.

Floyd meninggal saat hendak ditangkap karena tuduhan menggunakan uang palsu US$ 20 dolar. Padahal ia sudah di borgol dengan posisi tertelungkup di jalan.

Protes juga terjadi di Inggris. Di London ribuan pengunjuk rasa berlutut selama satu menit sebelum akhirnya meneriakkan “Black Lives Matter” dan “Tak Ada Keadilan, Tak Ada Kedamaian”.

Meski awalnya damai, bentrokan sempat terjadi di Downing Street, kantor Perdana Menteri Inggris, pada Minggu malam. Protes terjadi saat massa melempar kembang api ke garis polisi.
Sebanyak 14 orang ditangkap. Sementara 14 petugas terluka.

Dalam sebuah cuitan Wali Kota London Sadiq Khan mengatakan bersama para pendemo. “Saya berdiri bersamamu dan saya berbagi kemarahan dan sakit,” tulisnya.
Demo ini terjadi di tengah pandemi COVID-19. Di Irlandia Utara, polisi mengeluarkan denda karena bahaya keramaian di tengah pandemi.

Protes dimulai di AS saat video kematian Floyd beredar di media sosial. Di AS sendiri, demonstrasi sudah terjadi selama dua minggu.

Di Bristol, Inggris bagian barat, demonstran juga merobohkan patung “Edward Colston”. Ia adalah tokoh perdagangan budak yang dipuja tahun 1895 di negeri kerajaan itu.

Meski demikian, poundsterling masih tetap perkasa, salah satu sebabnya adalah mengecilnya kemungkinan diterapkan suku bunga negatif oleh bank sentral Inggris (Bank of England/BoE).

Direktur Eksekutif BoE pada Kamis pekan lalu mengatakan tidak akan menerapkan suku bunga negatif dalam waktu dekat.

Penguatan poundsterling melawan dolar AS hari ini 70% dipengaruhi kelegaan pelaku pasar saat mengetahui BoE tidak menerapkan suku bunga negatif dalam waktu dekat. Sementara 30% akibat dolar AS sedang tidak menarik bagi pelaku pasar, sebab muncul optimisme perekonomian global akan segera bangkit.

Inggris Umumkan UU

Menurut berita terbaru yang dimuat oleh surat kabar The Times, Perdana Menteri Inggris (PM) Boris Johnson sedang mempertimbangkan menerapkan undang-undang yang keras untuk mencegah pengambilalihan asing yang menimbulkan risiko bagi keamanan nasional di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang pengaruh Tiongkok.

Perusahaan yang gagal melaporkan pengambilalihan atau mengabaikan persyaratan yang diberlakukan oleh pemerintah Inggris setelah pengambilalihan dapat membuat direksi mereka dipenjara, didiskualifikasi atau didenda.

Perdana menteri juga ingin kemitraan akademik dan proyek penelitian dimasukkan di bawah peraturan.

Laporan ini muncul ketika anggota parlemen Partai Konservatif AS dan Inggris menuduh raksasa teknologi Tiongkok, Huawei, menggunakan peralatan untuk memata-matai.

sumber : fxstreet

 

(Visited 6 times, 1 visits today)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Call Now ButtonHubungi saya disini